Cerita pendek "Robohnya Surau Kami" ini diterbitkan pada tahun 1955 oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Berkat cerpen ini, A.A Navis mulai dikenal di dunia sastra di Indonesia. Cerpen "Robohnya Surau Kami" ini menceritakan seorang garin surau atau penjaga surau yang biasa dipanggil Kakek. Ia hidup sebatang kara dan hidup dari pemberian orang lain.
Kesimpulan. Cerpen "Robohnya Surau Kami" menggambarkan tentang kejadian tragis yang dialami oleh warga desa ketika surau tempat mereka beribadah roboh akibat terjadi gempa bumi. Cerita ini memperlihatkan penokohan yang kuat dan mendalam dari berbagai karakter, seperti Abas dan Kyai Maimun.
Cerpen Robohnya Surau Kami ini menceritakan suatu tempat dimana ada sebuah surau tua yang nyaris ambruk. Kemudian datanglah seseorang ke sana dengan keikhlasan hatinya dan izin dari masyarakat setempat untuk menjadi garin atau penjaga surau tersebut, dan hingga kini surau tersebut masih tegak berdiri.
tirto.id - Robohnya Surau Kami adalah kumpulan cerita pendek yang mengantarkan A.A. Navis meraih ketenaran di dunia sastra. Awalnya, cerpen ini terbit perdana pada tahun 1955 melalui majalah Kisah . Selanjutnya, cerpen tersebut dimasukkan ke dalam buku kumpulan cerpen Navis yang diterbitkan Penerbit NV Nusantara di tahun 1956.
Setelah mengetahui identitas dari cerpen Robohnya Surau Kami kamu juga perlu mengetahui unsur intrinsik cerpen Robohnya Surau Kami. Dimana dalam cerpen terdapat beberapa unsur intrinsik di dalamnya. Yang meliputi tema, tokoh dan juga penokohan, alur (plot), latar tempat (setting), latar waktu, gaya bahasa (majas) hingga amanat yang terkandung
Masyarakat sekitar surau memanggil Bapak tua ini dengan sebutan Garin atau penjaga surau. Garin ini mengisi hidup dengan beribadah saja. Dia hidup dari sedekah masyarakat sekitar. Karena dia sering membersihkan dan merawat surau. Disamping itu dia punya pekerjaan sederhana yaitu mengasah pisau.
W1eKY. 40d36gqyqj.pages.dev/3040d36gqyqj.pages.dev/29740d36gqyqj.pages.dev/29940d36gqyqj.pages.dev/34940d36gqyqj.pages.dev/54340d36gqyqj.pages.dev/49640d36gqyqj.pages.dev/59040d36gqyqj.pages.dev/524
kesimpulan cerita robohnya surau kami