KaryaChairil Anwar yang dimuat di Majalah Nisan pada tahun 1942 adalah karya yang membuat namanya dikenal banyak orang. Laki-laki yang sempat bekerja sebagai penyiar radio Jepang yang berpusat di Jakarta ini selalu menciptakan karya yang bertema kematian. Dalam puisi Maju kita juga tidak dapat menemukan secara jelas kaitannya dengan sosok
Karya Chairil Anwar. kelam dan angin lalu mempesiang diriku, menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin, malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu. di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin. aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang. dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu; Sajakdan puisi Chairil Anwar yang dimuat dalam koleksi ini hanyalah puisi-puisi asli Chairil Anwar, ditambah dengan dua buah sajak saduran. Sajak yang tadinya tanpa judul, dalam koleksi ini diberi judul guna kepentingan praktis (misalnya untuk memudahkan pengutipan. Sistematika penulisan kumpulan puisi Chairil Anwar ini disusun secara kronologis (tahun). Dengan begitu, pembaca dapat melihat Tuhanku di pintu-Mu aku mengetuk. aku tak bisa berpaling. 13 November 1943. Puisi: Doa. Karya: Chairil Anwar. Biodata Chairil Anwar: Chairil Anwar lahir di Medan, pada tanggal 26 Juli 1922. Chairil Anwar meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 28 April 1949 (pada usia 26 tahun). ContohKritik Sastra Puisi Kritik Sastra Puisi Aku Karya Chairil Anwar. 30 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik J e Citraan Di dalam puisi ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya : „Ku mau tak seorang'kan merayu Imaji Pendengaran „Tak perlu sedu sedan itu‟ Imaji Pendengaran „Biar peluru 66KW2m.